Webinar Senin, 12 Oktober 2020
Bagaimana memanfaatkan Radio Edukasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Radio Edukasi dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id kemudian scroll kebawah maka kita akan menemukan fitur pendukung pada Rumah Belajar yaitu Radio Edukasi. Kemudian kita isi data/formulir setelah kita mengklik DAFTAR. Masukkan data yang diminta termasuk nama dan email serta password. Kita akan menerima konfirmasi dari email yang sudah kita daftarkan, lalu buka email untuk menerima konfirmasi tersebut dengan mengklik link yang dikirim.
Dengan demikian kita sudah bisa menjelajahi Radio Edukasi. Lalu bagaimana memanfaatkan Fitur ini dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Pada Beranda, kita bisa mengklik menu Pendidikan Karakater, disana ada banyak kisah tentang tokoh-tokoh Islam.
Audio pembelajaran bisa didonwload guna memperkaya sumber belajar pendidik.Webinar dilanjutkan dengan tema Smart Teaching yang disampaikan oleh Bapak Agung Webe, yang bagi penulis, beliau merupakan Bapak, Guru sekaligus Sahabat.
Dalam penyampaiannya, setiap pendidik harus punya motivasi dalam mendidik, jika tidak punya motivasi lantas apa yang akan kita bagi?
Ada 3 (tiga) hal yang patut kita renungkan bersama, yaitu :
1. Perkembangan/disruption
Jika perkembangan biasa saja, kita mungkin tidak begitu kaget dengan perubahan yang ada, namun jika terjadi perkembangan yang tiba-tiba seperti saat ini maka kita mempunyai tantangan baru, berinovasi dan berkreativitas dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik. Tidak ada metode yang paling hebat, tidak ada metode yang paling benar karena setiap guru memahami peserta didik dan lingkungannya yang tentu saja berbeda dengan peserta didik pada umumnya.
2. Mobilisasi
Pergerakan (mobilisasi) yang begitu cepat dan memungkinkan terjadinya antara peserta didik dan pendidik tidak bertemu. Semua begitu cepat berubah dan pendidikan juga dipengaruhi oleh industry, semakin padatnya industri kita juga harus meningkatkan inovasi yang terus meningkat
3. Evolusi
Tingkat evolusi anak sekarang dengan saat kita SD sudah jauh berbeda, sebab anak sekarang sudah mengenal kemajuan teknologi, tanpa diajari mereka sudah bisa menggunakan alat-alat teknologi.
Kalau kita menyadari tiga hal ini, inilah yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Memaknai apa yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara dan masih sangat relevan dengan keadaan saat ini tentang Ing Ngarso Sung Tuludo (to motivate), Ing Madya Mangun Karso (to inspire), Tut Wuri Handayani (to be a role model). Ketiga hal ini harus dilakukan bersama-sama oleh seorang pendidik. Kalau kita mengharapkan agar peserta didik semangat dalam belajar maka kita juga harus menunjukkan bahwa kita juga semangat dalam belajar. Pendidik wajib menjadi inspirasi bagi siswa, dan punya hal-hal yang kita inspirasikan, contoh ketika guru Bahasa Indonesia mengajak peserta didiknya untuk menulis maka guru juga harus menulis. To be a role model, Pendidik sudah membawa modelnya masing-masing. Ketika model itu sudah kita bawakan, peserta didik akan melihat model tersebut. Ketiga prinsip ini dibawakan di kelas online saat ini.
5 (lima) rumus agar pendidik tidak ditolak siswa yang beliau singkat dengan DOMAKSIBEBA
Do = Dorong cita-cita mereka
Mak = maklumi kegagalannya
Si = Singkirkan ketakutannya
Be = Benarkan kecurigaanya
Ba = Bantu memahamai kecurigaanya
Tidak ada murid yang bodoh, sebab masing-masing anak sudah hebat pada tempatnya.
Setiap kita adalah karya terbaikNya.
0 komentar:
Posting Komentar